KAMUS PEMBELAJARAN
Amfibia
|
:
|
binatang yang
dapat hidup di air dan di darat, seperti katak.
|
Anekdot
|
:
|
jenis teks yang
berisi peristiwa-peristiwa lucu, konyol, atau menjengkelkan sebagai akibat
dari krisis yang ditanggapi dengan reaksi. Anekdot mempunyai struktur teks: abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda.
Tanda “^” berarti “diikuti o l e h”. Argumentasi:
alasan yang digunakan untuk mempertahankan pendapat.
|
Arteri
|
:
|
jenis pembuluh
darah.
|
Bilingual
|
:
|
lberhubungan
dengan kemampuan untuk menggunakan dua bahasa. => Multilingual
|
Definisi
|
:
|
batasan,
pengertian. Contoh: Mamalia adalah binatang yang menyusui.
|
Demokrasi
|
:
|
nama bentuk atau
sistem pemerintahan; gagasan atau pandangan yang mengutamakan persamaan hak
dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Demokrasi
dipraktikkan di berbagai bidang, misalnya ekonomi, politik, bahasa, dan
budaya.
|
Demonstrasi
|
:
|
unjuk rasa:
melakukan protes dengan menghimpun masa.
|
Deskripsi
|
:
|
jenis teks yang
menggambarkan keadaan (sifat, bentuk, ukuran, warna, dan sebagainya) sesuatu
(manusia atau benda) secara individual dan unik. Teks ini mengutamakan hubungan
antara keseluruhan dan bagian-bagiannya. Struktur teksnya adalah pernyataan
tentang hal yang dideskripsikan^bagian yang dideskripsikan.
|
Diskusi
|
:
|
jenis teks yang
berisi tinjauan terhadap sebuah isu dari dua sudut pandang yang berbeda,
yaitu sisi yang mendukung dan menentang isu tersebut. Teks diskusi sering
disebut teks argumentasi dua sisi. Struktur teksnya adalah isu^argumentasi
yang mendukung^ argumentasi yang menentang^kesimpulan/
rekomendasi.
|
Editorial
|
:
|
Jenis teks pada koran atau majalah yang merupakan
ungkapan wawasan atau gagasan terhadap sesuatu yang mewakili koran atau
majalah tersebut. Editorial juga disebut tajuk rencana
|
Eksemplum
|
:
|
jenis teks rekaan
yang berisi insiden yang menurut partisipannya tidak perlu terjadi. Secara
pribadi, partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi, tetapi ia tidak
dapat berbuat apa-apa. Struktur teksnya adalah abstrak^orienta si^insiden^interpretasi^koda.
|
Eksplanasi
|
:
|
jenis teks yang
menjelaskan hubungan logis dari beberapa peristiwa. Pada
teks eksplanasi,
sebuah peristiwa timbul karena ada peristiwa lain sebelumnya
dan peristiwa
tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain lagi sesudahnya.
Struktur teksnya
adalah pernyataan umum^urutan alasan logis
|
Eksposisi
|
:
|
jenis teks yang
berfungsi untuk mengungkapkan gagasan atau mengusulkan sesuatu berdasarkan
argumentasi yang kuat. Teks ini berbeda dengan teks diskusi yang berisi dua
sisi argumentasi; teks eksposisi hanya berisi satu sisi argumentasi: sisi
yang mendukung atau sisi yang menolak. Struktur teksnya adalah pernyataan
pendapat (tesis)^argumentasi^penegasan ulang pendapat. => Diskusi.
|
Elastis
|
:
|
lentur.
|
Fungsi
(nomina), fungsional(adjektiva)
|
:
|
istilah umum yang digunakan
untuk menyatakan kegunaan. Dalam Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), fungsi
mengacu pada tiga hal: fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi
tekstual. => Makna Metafungsional.
|
Fungsi
ideasional
|
:
|
fungsi untuk
mengungkapkan realitas fisik dan biologis serta berkenaan dengan interpretasi
dan representasi pengalaman..
|
Fungsi
interpersonal
|
:
|
fungsi untuk
mengungkapkan realitas sosial serta berkenaan dengan interaksi antara
penutur/penulis dan pendengar/pembaca
|
Fungsi
tekstual
|
:
|
fungsi untuk
mengungkapkan realitas semiotis/simbol dan berkenaan dengan cara penciptaan
teks dalam konteks.
|
Gagasan
|
:
|
pendapat; opini.
|
|
|
|
Genre
|
:
|
secara sempit, jenis-jenis
teks atau wacana; secara luas, konteks budaya yang melatarbelakangi lahirnya
teks. => Teks.
Pada konteks budaya yang
lebih luas, genre adalah proses sosial yang berorientasi pada tujuan yang
dicapai secara bertahap. Dikatakan sosial karena manusia berkomunikasi dengan
menggunakan genre atau teks; dikatakan berorientasi pada tujuan karena orang
menggunakan genre atau teks untuk mencapai tujuan komunikasi; dan dikatakan
bertahap karena untuk mencapai tujuan tersebut, biasanya dibutuhkan beberapa
tahap melalui pembabakan dalam struktur teks. => Struktur teks.
|
Habitat
|
:
|
tempat
tinggal khas bagi orang atau masyarakat. Di bidang biologi, istilah ini
berarti lingkungan kehidupan bagi organisme, seperti tumbuh-tumbuhan dan
hewan.
|
Hierarki (nomina), hierarkis
(adjektiva)
|
:
|
urutan
tingkatan atau jenjang. Di bidang biologi, terdapat urutan tingkatan dari
yang tinggi menuju yang rendah:
keluarga,
order, genus, dan spesies.Humor: lucu; jenaka; keadaan dalam cerita yang
menggambarkan kelucuan atau
kejenakaan.Invertebrata:
tidak bertulang belakang. => Ver tebrata.
|
Kalimat
|
:
|
gugusan
kata dalam satuan ortografis yang diawali oleh huruf besar dan diakhiri oleh
tanda titik (.). Dalam LSF, kalimat tidak dibedakan dengan klausa dalam hal
bahwa kalimat dan klausa mempunyai kedudukan yang sama dalam tata bahasa,
yaitu keduanya mengandung setidak-tidaknya subjek dan predikator. =>
Klausa.
Menurut
kompleksitasnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat simpleks dan kalimat
kompleks.
|
Kalimat simpleks
|
:
|
kalimat
yang hanya terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa,
atau keadaan. Kalimat simpleks (yang sesungguhnya sama dengan kalimat
tunggal) hanya mengandung satu struktur:
subjek^predikator^(pelengkap)^(keterangan). Unsur yang diletakkan di dalam
kurung belum tentu ada dalam kalimat.
Pada
contoh berikut ini yang dimaksud verba utama adalah menulis. Verba tinggal pada unsur subjek dianggap bukan
verba utama. Kalimat tersebut mempunyai satu struktur, yaitu
subjek^predikator^keterangan cara.
Pak
guru yang tinggal di rumah dinas itu mengajar dengan baik.
subjek
predikator keterangan cara
|
Kalimat kompleks
|
:
|
kalimat
yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga
mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur.
Struktur yang satu dan struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh
konjungsi, tetapi sering pula hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma
atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun.
Kalimat
kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik dan
kalimat kompleks hipotaktik.
|
Kalimat kompleks parataktik
|
:
|
kalimat
kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan
hubungan konjungtif sejajar dengan makna, antara lain dan, tetapi, dan atau.
Contoh berikut ini mengandung dua verba utama, yaitu masing-masing disebut,
dalam dua struktur yang dirangkaikan oleh konjungsi dan. Contoh tersebut
mempunyai dua struktur (yang kebetulan
sama),
yaitu masing-masing subjek^predikator^pelengkap.
Struktur 1 dan struktur 2 berhubungan secara sejajar dengan konjungsi dan.
|
Struktur 1
|
|||
Yang pertama
|
disebut
|
makhluk hidup
|
|
Subjek
|
predikator
|
pelengkap
|
|
Struktur 2
|
|||
Dan
|
yang kedua
|
disebut
|
makhluk mati.
|
kata perangkai: konjungsi
|
subjek
|
predikator
|
pelengkap
|
Kalimat
kompleks hipotaktik
|
:
|
kalimat
kompleks yang dapat dinyatakan dengan hubungan konjungtif tidak sejajar
dengan makna, antara lain apabila,
jika, karena, dan ketika. Pada contoh berikut ini, struktur 1 dan struktur 2
dirangkaikan dengan konjungsi apabila. Kedua struktur itu berhubungan secara
tidak sejajar. Struktur 2 menjadi syarat berlangsungnya kejadian pada
struktur 1.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Adapun
menurut fungsinya, kalimat dapat diklasifikasikan menjadi kalimat imperatif,
kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif.
|
Kalimat
imperatif
|
:
|
kalimat
yang berfungsi untuk memerintah. Contoh: Ambilkan aku minum!
|
||||||||||||||||||||||||
Kalimat
deklaratif
|
:
|
kalimat
yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau berita. Contoh: Akhir-akhir
ini, harga buku mahal.
|
||||||||||||||||||||||||
Kalimat
interogatif
|
:
|
kalimat
yang berfungsi untuk bertanya. Terdapat dua macam kalimat interogatif, yaitu
kalimat interogatif yang dijawab ya atau
tidak dan kalimat interogatif yang jawabnya berupa informasi. Secara
berturut-turut
kedua
jenis kalimat interogatif itu dapat dicontohkan sebagai berikut: Dapatkah
Anda berenang? dan Pukul berapakah Anda pulang?
|
||||||||||||||||||||||||
Kapiler
|
:
|
jenis
pembuluh darah.
|
||||||||||||||||||||||||
Kata
|
:
|
satuan
bahasa yang dapat berdiri sendiri, yang dapat berupa morfem tunggal atau
morfem gabungan. => Morfem. Kata dapat digolongkan menjadi jenis-jenis
kata. (Jenis-jenis kata di bawah ini tidak disusun menurut abjad).
|
||||||||||||||||||||||||
Kata
benda (nomina)
|
:
|
kata
yang mengacu pada orang, benda, atau hal-hal yang bersifat abstrak semacam
perasaan atau kualitas, misalnya kursi, bangunan, persetujuan, keputusan, dan
konsep.
|
||||||||||||||||||||||||
Kata
kerja (verba)
|
:
|
kata
yang menunjukkan aksi, peristiwa, atau keadaan, misalnya menulis, pergi,
mengira, dan memasak.
|
||||||||||||||||||||||||
Kata
keterangan (adverbia)
|
:
|
kata
yang dapat memberikan keterangan tentang kapan, bagaimana, di mana, atau
dalam keadaan bagaimana sesuatu berlangsung, misalnya kemarin, di Jakarta,
dan dengan cepat.
|
||||||||||||||||||||||||
Kata
ganti (pronomina):
|
|
kata
yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu
secara tidak langsung, misalnya ia,
-nya, mereka, kita, dan kami.
|
||||||||||||||||||||||||
Kata
sifat (adjektiva)
|
:
|
kata
yang digunakan untuk menerangkan kualitas sesuatu, seperti ciri-ciri, wujud,
warna, atau ukuran, misalnya bagus, cantik, mahal, muda, penting.
|
||||||||||||||||||||||||
Kata
sandang (artikula)
|
:
|
kata penentu
(determiner) yang digunakan untuk mengawali kata benda atau kelompok kata
benda, misalnya sebuah, suatu, beberapa, dan sebagian.
|
||||||||||||||||||||||||
Kata
sambung (konjungsi)
|
:
|
kata
yang digunakan untuk merangkaikan dua kalimat tunggal atau lebih, misalnya
dan, tetapi, setelah, sebelum, apabila, dan karena.Kata depan (preposisi):
kata gramatikal yang selalu diikuti oleh benda atau kelompok kata benda,
misalnya di, ke, dalam, dengan, pada, untuk, dan dari.
|
||||||||||||||||||||||||
Kata
bilangan (numeralia)
|
:
|
kata
yang digunakan untuk menunjuk jumlah atau angka, misalnya satu, dua, tiga,
empat, dan lima.
|
||||||||||||||||||||||||
Kata
seru (eksklamasi)
|
:
|
kata
penanda wacana yang digunakan untuk mengungkapkan ketakjuban, kemarahan,
keterkejutan, dan sebagainya, misalnya ah, em, oh, wah.
|
||||||||||||||||||||||||
Kelompok
kata
|
:
|
kata
kompleks.
Kelompok
kata meliputi kelompok nomina, kelompok verba, kelompok adjektiva, kelompok
adverbia, dan kelompok preposisi. Kelompok kata berbeda dengan frasa dalam
hal bahwa kelompok merupakan perluasan dari kata, sedangkan frasa merupakan
bentuk singkat dari kalimat. Kelompok kata dianggap sebagai kata kompleks
(apabila dianalogikan dengan kalimat kompleks), sedangkan frasa merupakan
konstruksi kata-kata yang berjajar. Kelompok mengandung muatan logis
sebagaimana tercermin pada pola urutannya, sedangkan frasa lebih menunjukkan
bentuk fisik, yang rangkaian setiap kata di dalamnya belum diberi peran
tertentu, khususnya peran sintaktis dan semantis. Pada tradisi LSF, istilah
frasa hanya digunakan pada penyebutan frasa preposisi. => Kelompok
preposisi.
|
||||||||||||||||||||||||
Kelompok
nomina
|
:
|
kelompok
kata dengan nomina sebagai inti dan kata-kata lain sebagai penjelas.
Kata-kata
lain yang berfungsi sebagai penjelas itu dapat berupa nomina, verba,
adjektiva, atau kata-kata yang lain. Pada contoh berikut ini, meja adalah
nomina yang berfungsi sebagai inti dan kata-kata lain berfungsi sebagai
penjelas. Perlu dicatat bahwa kata-kata penjelas diperinci sesuai dengan
peran dan fungsinya masing-masing.
|
||||||||||||||||||||||||
Kelompok
verba
|
:
|
kelompok
kata dengan verba sebagai inti dan kata-kata lain sebagai penjelas.
Pada
contoh berikut ini belajar adalah kata inti dan akan adalah kata penjelas.
|
||||||||||||||||||||||||
Kelompok
adjektiva
|
:
|
kelompok
kata dengan adjektiva sebagai intinya. Kelompok adjektiva dibentuk dengan
menggabungkan adjektiva dan adverbia.
|
||||||||||||||||||||||||
Kelompok
adverbia
|
:
|
dalam
bahasa Inggris, kelompok kata dengan inti adverbia dan penjelas yang
berupaadverbia lainnya. Pada contoh kelompok adverbia dalam bahasa Inggris
berikut ini, easily (dengan mudah) merupakan inti dan very merupakan
penjelas.
Akan
tetapi, padanannya dalam bahasa Indonesia-yaitu dengan sangat mudah–terdiri
atas tiga kata. Kata sangat berfungsi sebagai penjelas dan dua kata sisanya
dengan mudah yang berfungsi sebagai inti merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
|
||||||||||||||||||||||||
Kelompok
preposisi
|
:
|
kelompok
kata yang mengandung preposisi sebagai inti dan kata-kata lain sebagai
penjelas. Pada contoh berikut ini, setelah merupakan preposisi yang menjadi
inti dan tepat merupakan penjelas.
|
||||||||||||||||||||||||
Frasa
preposisi berbeda dengan kelompok preposisi. Pada frasa preposisi tidak
terdapat kata inti dan kata penjelas, sedangkan pada kelompok preposisi
terdapat preposisi utama yang berfungsi sebagai kata inti dan terdapat kata
lain yang berfungsi sebagai penjelas. Contoh di ruang kelas di bawah ini
menunjukkan bahwa di bukan preposisi menjadi inti dan ruang kelas juga tidak
memberikan penjelasan kepada di.
|
||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
||||||||||||||||||||||||
Perbedaan
lain antara kelompok preposisi dan frasa preposisi adalah bahwa unsur-unsur
selain unsur inti pada kelompok preposisi dapat dihilangkan, sedangkan pada frasa
preposisi tidak dapat karena preposisi pada frasa preposisi bukan unsur inti
dan kelompok nomina yang mengikutinya juga bukan penjelas.
|
||||||||||||||||||||||||||
Keterangan
|
:
|
unsur
kalimat yang biasanya dipenuhi oleh adverbia. Keterangan bersifat
sirkumstansial atau yang meliputi keterangan tempat, keterangan waktu, atau
keterangan cara.
Klasifikasi
(nomina), pengelompokan,
mengklasifikasikan
(verba): mengelompokkan. => Laporan.
|
||||||||||||||||||||||||
Klausa
|
:
|
gugusan
kata yang mengandung setidak-tidaknya subjek dan predikator.
Dilihat
dari strukturnya, klausa dan kalimat itu sama. => Kalimat.
|
||||||||||||||||||||||||
Konjungsi
|
:
|
kata
sambung. => Kalimat kompleks.
|
||||||||||||||||||||||||
Konteks
(nomina), kontekstual (adjekstiva):
|
:
|
lingkungan
tempat bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan sesama, baik secara lisan
maupun tulis. Apabila bahasa yang terikat oleh norma-norma budaya yang
digunakan untuk berinterasi itu adalah teks, lingkungan beserta situasi yang
melingkupinya adalah konteks. Jadi, bahasa selalu terungkap sebagai teks
dalam konteks. Dengan konteks, bahasa yang digunakan dalam interaksi itu
dapat saling dimengerti.
|
||||||||||||||||||||||||
Kritik
|
:
|
tanggapan
atau kecaman yang disertai pertimbangan baik atau buruk terhadap suatu karya
atau pendapat.
|
||||||||||||||||||||||||
Laporan
|
:
|
jenis
teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil
observasi. Teks laporan juga sering disebut teks klasifikasi. Teks ini
mengutamakan hubungan antara kelas dan sub-subkelas atau anggota-anggota
kelas yang ada. Struktur teksnya adalah pernyataan
umum/klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan.
|
||||||||||||||||||||||||
Makna
|
:
|
arti;
maksud pembicara atau penulis; pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk
kebahasaan.
|
||||||||||||||||||||||||
Makna
metafungsional
|
|
makna
yang secara simultan terbangun dari tiga fungsi bahasa, yaitu fungsi
ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual. => Fungsi.
|
||||||||||||||||||||||||
Makna
khusus
|
:
|
makna
istilah yang digunakan di bidang ilmu tertentu.
|
||||||||||||||||||||||||
Makna
umum
|
:
|
makna
istilah yang digunakan dengan cara yang sama pada semua bidang.
|
||||||||||||||||||||||||
Mamalia
|
:
|
binatang
menyusui.
|
||||||||||||||||||||||||
Meneroka
(berasal dari kata dasar teroka)
|
:
|
menjelajahi;
menelusuri.
|
||||||||||||||||||||||||
Morfem
|
:
|
satuan
bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian
bermakna yang lebih kecil.
|
||||||||||||||||||||||||
Multilingual
|
:
|
berhubungan
dengan kemampuan untuk menggunakan dua bahasa atau lebih. => Bilingual.
|
||||||||||||||||||||||||
Naratif
|
:
|
teks
rekaan yang berisi komplikasi yang menimbulkan masalah yang memerlukan waktu
untuk melakukan evaluasi agar dapat memecahkan masalah tersebut. Teks naratif
umumnya dijumpai pada dongeng, hikayat, cerita pendek, atau novel. Struktur
teksnya adalah abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda.
|
||||||||||||||||||||||||
Negosiasi
|
:
|
bentuk
interaksi sosial yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara
pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan. Teks yang mengandung unsur
negosiasi disebut teks negosiasi. Struktur teksnya adalah
pembukaan^isi^penutup.
|
||||||||||||||||||||||||
Observasi
(nomina),
|
|
pengamatan,
mengobservasi (verba): mengamati. => Laporan
|
||||||||||||||||||||||||
Paspor
|
:
|
buku
kecil yang berisi keterangan identitas diri yang berfungsi sebagai KTP
internasional.
|
||||||||||||||||||||||||
Penceritaan
(recount)
|
:
|
jenis
teks yang berisi pengungkapan pengalaman atau peristiwa yang dilakukan pada
masa lampau. Struktur teksnya adalah orientasi^urutan peristiwa^reorientasi.
|
||||||||||||||||||||||||
Prosedur
|
:
|
jenis
teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Langkah-langkah itu biasanya tidak dapat dibalik-balik,
tetapi apabila teks prosedur mengandung langkah-langkah yang dapat dibalik-balik,
teks tersebut disebut protokol. Struktur teksnya adalah tujuan yang akan
dicapai^langkah-langkah.
|
||||||||||||||||||||||||
Reptilia
|
:
|
binatang
melata, seperti ular, kadal, buaya, dan komodo
|
||||||||||||||||||||||||
Struktur
teks
|
:
|
tata
organisasi teks, yaitu cara teks disusun. Sebuah teks ditata sesuai dengan jenisnya. Misalnya, teks prosedur
mempunyai struktur teks tujuan yang
akan dicapai^langkah-langkah; teks laporan mempunyai struktur teks pernyataan
umum/klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan.
|
||||||||||||||||||||||||
Teks
|
:
|
satuan
lingual yang dimediakan secara tulis atau lisan dengan tata organisasi
tertentu untuk mengungkapkan makna secara kontekstual. Istilah teks dan wacana dianggap sama dan hanya
dibedakan dalam hal bahwa wacana lebih bersifat abstrak dan merupakan
realisasi makna dari teks. Jenis-jenis teks yang secara umum dikenal adalah
deskripsi, laporan, prosedur, penceritaan, eksplanasi, eksposisi, diskusi,
surat, editorial, iklan, negosiasi, anekdot, naratif, eksemplum, dan
lain-lain. Jenis-jenis teks tersebut mempunyai struktur teks yang berbeda dan
memanfaatkan bentuk-bentuk bahasa yang berbeda (misalnya, jenis verba,
konjungsi, partisipan, dan kelompok kata). Struktur teks dan bentuk-bentuk
bahasa itu menjadi ciri-ciri yang menandai teks-teks tersebut.
|
||||||||||||||||||||||||
Tilang
|
:
|
kata
yang terbentuk dari kata bukti pelanggaran.
|
||||||||||||||||||||||||
Transitivitas
|
:
|
aspek
gramatika yang menyangkut verba, partisipan, dan sirkumtansi yang berkaitan
dengan verba tersebut. Secara eksperiensial, klausa merupakan sarana untuk
mengaktualisasikan pola pengalaman manusia terhadap peristiwa yang
berlangsung di sekitarnya (yang direalisasikan oleh verba atau kelompok
verba). Partisipan umumnya berupa pelaku (yang direalisasikan oleh nomina
atau kelompok nomina). Sirkumstansi merupakan perwujudan dari keterangan
(tempat, waktu, cara) yang mencakupi terealisasinya verba di dalam kalimat.
Sirkumstansi
(yang tidak selalu ada dalam kalimat) direalisasikan oleh adverbia atau
kelompok adverbia. => Verba.
|
||||||||||||||||||||||||
Visa
|
:
|
surat
yang berbentuk seperti kupon yang berfungsi sebagai izin tinggal di luar
negeri dalam jangka waktu tertentu.
|
||||||||||||||||||||||||
Vena
|
:
|
jenis
pembuluh darah.
|
||||||||||||||||||||||||
Verba
|
:
|
kata
yang menunjukkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Terdapat enam jenis verba
dalam bahasa. => Transitivitas.
|
||||||||||||||||||||||||
Verba
material
|
:
|
verba
yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa, misalnya membaca, menulis,
dan memukul. Pada verba material terdapat partisipan yang melakukan sesuatu
yang disebut aktor dan partisipan yang lain (tidak selalu ada) yang dituju
oleh verba tersebut yang disebut sasaran. Contoh, Ayah (aktor) membaca
(verba: material) koran (sasaran).
|
||||||||||||||||||||||||
Verba
mental
|
:
|
verba
yang menerangkan persepsi (misalnya: melihat, merasa), afeksi (misalnya:
suka, khawatir), dan kognisi (misalnya: berpikir, mengerti). Pada verba
mental terdapat partisipan pengindera (senser) dan fenomena. Contoh:
Ayah
(pengindera) mendengar (verba: mental) kabar itu (fenomena).
|
||||||||||||||||||||||||
Verba
relasional
|
:
|
verba
yang menunjukkan hubungan intensitas (yang mengandung pengertian A adalah B),
sirkumstansi (yang mengandung pengertian A pada/di dalam B), dan milik (yang
mengandung pengertian A mempunyai B). Verba yang pertama tergolong ke dalam
verba relasional identifikatif, sedangkan verba yang kedua dan ketiga
tergolong ke dalam verba relasional atributif. Pada verba relasional
identifikatif terdapat partisipan token (token) atau teridentifikasi
(identified) dan nilai (value) atau pengidentifikasi (identifier). Contoh:
Ayah (token) adalah (verba relasional identifikatif) pelindung keluarga
(nilai).
Pada
verba relasional atributif terdapat partisipan penyandang (carrier) dan
sandangan (attribute). Contoh: Ayah (penyandang) mempunyai (verba relasional
atributif ) mobil baru (sandangan).
|
||||||||||||||||||||||||
Verba
verbal
|
:
|
verba
yang menunjukkan pemberitahuan atau pewartaan (misalnya: memberitahukan,
mengatakan). Pada verba verbal terdapat partisipan pewicara k dan wicara.
Contoh: Ayah (pewicara) berkata (verba verbal): Saya lelah (wicara) atau ayah
(pewicara) berkata (verba verbal) bahwa ia lelah (wicara).
|
||||||||||||||||||||||||
Verba
perilaku
|
:
|
verba
yang menunjukkan perilaku, baik fisik maupun psikologis.
Yang
pertama disebut verba perilaku verbal, yaitu verba yang menunjukkan perpaduan
antara ucapan pada verba verbal dan tindakan pada verba material (misalnya:
memuji, menggerutu, menertawakan); dan yang kedua disebut verba perilaku
mental, yaitu verba yang menunjukkan perpaduan antara ungkapan perasaan pada
verba mental dan tindakan pada verba material (misalnya: mengagumi,
mencintai). Pada verba perilaku terdapat partisipan pemerilaku (behaver) dan
sasaran (tidak harus ada) untuk verba perilaku verbal, serta pemerilaku dan
fenomena untuk verba perilaku mental. Contoh untuk yang pertama: Ayah
(pemerilaku) menggerutu (verba pemerilaku verbal). Contoh untuk yang kedua:
Ayah (pemerilaku) mencintai (verba perilaku mental) kami (fenomena).
|
||||||||||||||||||||||||
Verba
eksistensial
|
:
|
verba
yang menunjukkan keberadaan sesuatu (misalnya: ada, terdapat). Partisipan
pada verba ini disebut eksisten, dan biasanya terletak di belakang verba
tersebut. Contoh: Ada/terdapat (verba eksistensial) dua perguruan tinggi
negeri (eksisten) di Solo.
|
||||||||||||||||||||||||
Ver
tebrata
|
:
|
bertulang
belakang. => Invertebrata.
Wacana
=> Teks.
|
0 comments:
Post a Comment