Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Eksposisi
Dapat
dikatakan bahwa, baik teks “Ekonomi Indonesia yang akan Melampaui
Jerman dan Inggris” maupun “Manfaat Jamu Tradisional” merupakan teks
eksposisi yang sederhana, tetapi ideal dalam hal struktur teks. Pada
kegiatan ini kalian masih diajak untuk mengeksplorasi struktur teks
eksposisi, bukan yang sederhana, melainkan yang lebih rumit. Selain itu,
kalian juga diajak untuk mengeksplorasi ciri-ciri kebahasaan teks
eksposisi. Teks-teks yang digunakan berkaitan dengan masalah politik,
lebih khusus lagi politik bahasa pada konteks Asean.
Perlu
kalian ketahui bahwa kebijakan politik tidak hanya terkait dengan
masalah ekonomi, tetapi juga masalah bahasa. Dengan kata lain, kebijakan
bahasa tidak terlepas dari kemauan politik sebuah negara. Penetapan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah contoh kebijakan politik
yang tepat. Ternyata, kebijakan itu berakar pada kemauan politik dari
para pemuda Indonesia yang dimotori oleh M. Tabrani pada tanggal 2 Mei
1926, kemudian gerakan politik pemuda Indonesia itu memuncak pada
tanggal 28 Oktober 1928 ketika mereka mencetuskan Sumpah Pemuda. Politik
bahasa yang akan kalian pelajari berkenaan dengan kebijakan negara
Indonesia untuk membentuk sebuah komunitas dengan negara lain dalam satu
kawasan Asia Tenggara. Kebijakan negara Indonesia ini rupanya dipicu
oleh gerakan globalisasi yang menuntut terwujudnya warga dunia sebagai
sebuah komunitas.
Dunia
yang sangat luas ini pada dasarnya adalah sebuah masyarakat yang besar.
Dalam masyarakat seperti itu terdapat kelompok-kelompok warga yang
membentuk komunitas. Asean adalah salah satu contoh komunitas. Ada
komunitas lain, yaitu masyarakat Uni Eropa yang terlebih dahulu
berhasil dibentuk. Langkah-langkah maju telah dilakukan di Eropa, antara
lain, dengan membuat mata uang tunggal, mengintegrasikan sistem
ekonomi, dan menguatkan identitas Eropa, termasuk ciri kebahasaan bangsa
Eropa yang sangat plural. Atas keberhasilan Uni Eropa, Asean dipacu
untuk mengikuti jejaknya di bidang keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.
Tugas 1 Memahami Teks Eksposisi tentang Politik Bahasa Asean
Bacalah teks “Integrasi Asean dalam Plurilingualisme”. Sambil membacanya, cermatilah struktur teks yang mewadahi pendapat mengenai politik bahasa. Setelah itu, kerjakan tugas-tugasnya!
Integrasi Asean Dalam Plurilingualisme
1 . Bangsa-bangsa Asia Tenggara segera berintegrasi. Organisasi Association of Southeast Asian Nations (Asean) telah merancang bentuk komunitas sosial budaya.
Komunitas
Asean mulai berlaku pada tahun 2015. Warga komunitas, termasuk kita
semua sebagai rakyat Indonesia akan dituntut plurilingual untuk memiliki
kompetensi berbahasa negara lain.
2. Komunitas
sosial budaya Asean dibentuk dengan semangat persatuan dalam
keanekaragaman. Pada kenyataannya, semangat Komunitas Asean sama dengan
masyarakat Uni Eropa (Europeans United in Diversity). Di Uni Eropa untuk
memasuki pintu gerbang budaya setiap negara, semua orang tentu telah
mengenal kebijakan Europass Language Passport yang dikeluarkan oleh the
Council of Europe dengan Politik bahasa yang akan kalian pelajari
berkenaan dengan kebijakan negara Indonesia untuk membentuk sebuah
komunitas dengan negara lain dalam satu kawasan Asia Tenggara. dokumen
teknis Common
European Framework of Reference (CEFR) for Languages. Kebijakan bahasa
itu mendorong warga masyarakat Uni Eropa menjadi plurilingual sehingga
semua bahasa Eropa dapat duduk pada posisi yang sama, misalnya di
parlemen Uni Eropa.
3. Lebih
lanjut, keanekaragaman bahasa Eropa dikelola dalam satu model
kompetensi berbahasa Eropa. Model CEFR itu ditetapkan berisi enam
peringkat kompetensi, yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2. Europass
Language Passport sudah menetapkan C2 sebagai peringkat tertinggi dan A1
terendah. Menurut pengalaman seorang warga Uni Eropa, sebagai contoh
penerapan kebijakan ini, siapa pun yang berasal dari luar Jerman (bukan
warga negara Jerman)--ketika hendak menikah dengan pasangannya di negara
ini--wajib memiliki paspor bahasa Jerman dengan lulus uji bahasa Jerman
sekurang-kurangnya peringkat kompetensi A1.
4. Jika
skema “paspor bahasa” seperti yang berlaku di Uni Eropa itu diadopsi
oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam kerangka Komunitas Asean,
yakinlah kebijakan bahasa ini akan multiguna. Selain berguna untuk
penghormatan atas adanya perbedaan bahasa kebangsaan negara anggota
Asean, sebagaimana disebutkan dalam Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya
Asean, kebijakan ini juga memberikan kegunaan praktis bagi rakyat Asean
untuk saling berkomunikasi sesuai dengan latar bahasa dan budaya setiap
warga Asean.
5 Sebagai organisasi yang berbasis kerakyatan (people-centered organization),
Asean
tentu tidak boleh bermain ”pukul rata” agar semua rakyat Asean saling
berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Apabila Komunitas Asean dibentuk
tanpa kebijakan plurilingualisme, agaknya rakyat Indonesia pun akan
sulit bernasib mujur. Jika penghuni kawasan Asean dituntut hanya
berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan
bergeser di negeri kita sendiri. Ketika itu, bangsa Indonesia bukanlah
pemenang, melainkan pecundang!
(Diadaptasi dari artikel pendapat yang ditulis oleh Maryanto, pemerhati politik bahasa, di Koran Tempo, 13 Desember 2010)
(1) Teks
yang telah kalian baca di atas berisi pandangan politik dari penulis
teks mengenai kebijakan bahasa Komunitas Asean. Betulkah teks itu
dimaksudkan untuk mengusulkan kebijakan bahasa Asean seperti halnya
kebijakan bahasa Uni Eropa?
(2) Teks
tersebut memiliki struktur teks yang sama seperti teks eksposisi pada
umumnya, tetapi pada tahap argumentasi terdapat penjelas-penjelas yang
berfungsi untuk memperkuat argumentasi yang dimaksud.
Berikut ini struktur teks tersebut dibuat diagram. Bagian-bagian tertentu dihilangkan.
Lengkapilah bagian-bagian yang dihilangkan itu dengan mengisikan pilihan yang telah disediakan.
Pilihan isian
Argumentasi
|
Penjelas
|
(1) Bahasa Eropa dalam satu model kompetensi
|
(3) Kebijakan language passport
|
(2) Kebijakan bahasa yang multi-guna
|
(4) Kegunaan praktis bagi rakyat Asean
|
|
(5) Model CEFR dengan enam peringkat kompetensi
|
Struktur teks “Integrasi Asean dalam Plurilingualisme”
Gambar 3.5 Wilayah komunitas Asean
(3) Gagasan utama penulis yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan pendapat dipertahankan
dengan argumentasi yang diyakini kebenarannya melalui pengungkapan
fakta-fakta sebagai penjelasan argumentasi penulis.
Pada
paragraf berapakah gagasan utama itu disampaikan? Menurut kalian,
apakah argumentasi yang diberikan oleh penulis itu kuat dan logis?
(4) Realisasi
internasionalisasi bahasa Indonesia menjadi bahasa Asean belum tampak
nyata. Ketika gagasan komunitas Asean 2015 terwujud dengan bahasa, visi
identitas Asean dapat terjawab, yaitu bersatu dalam keberagaman.
Keberagaman
bahasa sebuah komunitas biasa disebut dengan istilah masyarakat
multilingual. Sementara itu, keberagaman bahasa yang dikuasai oleh
individu sebagai warga komunitas disebut sebagai kondisi plurilingual.
Periksalah
dari sumber kamus atau internet, apakah makna multilingualisme dan
plurilingualisme itu tepat? Termasuk ke masyarakat yang manakah
Indonesia sekarang ini?
Selain itu, periksalah juga pada kamus, makna kata bilingual dan monolingual!
Tugas 2 Menemukan Unsur Kebahasaan dalam Teks Eksposisi
Bacalah teks “Integrasi Asean dalam Plurilingualisme” tersebut sekali lagi.
Setelah itu, kerjakan tugas-tugas berikut ini dan simaklah penjelas pendukung yang diberikan!
(1) Teks eksposisi tersebut dapat dikatakan sebagai teks ilmiah. Dalam teks tersebut terkandung pronomina atau kata ganti saya dan kita. Bolehkah pronomina seperti itu digunakan dalam teks ilmiah?
Memang
betul kita boleh menggunakan pronomina kita atau saya dalam teks
ilmiah. Akan tetapi, kita tidak boleh meletakkan pronomina itu di
sembarang tempat. Cermati
lagi teks eksposisi itu. Ternyata, pronomina kita atau saya ditemukan
hanya pada paragraf 1 dan 5. Inilah kalimat-kalimat dari teks yang
terdapat pronomina itu.
(a) Warga
komunitas, termasuk kita semua sebagai rakyat Indonesia akan dituntut
plurilingual untuk memiliki kompetensi berbahasa negara lain. (paragraf
1)
(b) Jika
penghuni kawasan Asean dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya
bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri.
(paragraf 5)
Tahukah kalian mengapa pronomina kita atau saya
tidak ditemukan pada paragraf-paragraf lain? Telah kalian eksplorasi
bahwa paragraf 1 merupakan tahap pernyataan pendapat, tempat gagasan
pribadi disampaikan, dan pada paragraf 5 yang merupakan tahap penegasan
ulang pendapat, gagasan itu dinyatakan kembali. Jadi, pronomina atau
kata ganti kita, kami, atau saya dapat digunakan, terutama pada saat
pernyataan pendapat pribadi (klaim) diungkapkan. Hal itu sejalan dengan
fungsi sosial teks eksposisi itu sendiri, yaitu teks yang digunakan
untuk mengusulkan pendapat pribadi mengenai sesuatu.
(2) Kata-kata
leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) tertentu dimanfaatkan
pada teks eksposisi. Kata-kata leksikal seperti apa yang dimaksud?
Perhatikan kata yang dicetak tebal di bawah ini.
“Jika
penghuni kawasan Asean dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya
bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri”.
(paragraf 5)Kata percaya tergolong ke dalam verba yang menyatakan
persepsi. Kata-kata yang sejenis adalah yakin, optimistis, potensial,
dan sebagainya. Kata-kata tersebut dapat dinyatakan sebagai verba atau
nomina sehingga kata-kata itu akan berubah menjadi
mempercayai/kepercayaan, meyakini/keyakinan, mempunyai
optimisme/optimisme, dan berpotensi/potensi.
Kata-kata
itu digunakan untuk mempengaruhi atau mengubah persepsi pembaca agar
pembaca mengikuti atau menerima pendapat penulis teks. Dengan demikian,
hal itu sejalan dengan tujuan penulis bahwa pembaca akan memiliki keyakinan yang sama dengan penulis, yang akhirnya usulan penulis dapat diterima.
Dalam konteks teks “Integrasi Asean dalam Plurilingualisme” , penulis mengajukan usulan tentang
pembuatan kebijakan bahasa agar bahasa Indonesia dijadikan bahasa Asean
dan agar bahasa-bahasa lain di negara-negara Asean dikuasai oleh sesama
warga Asean.
(3) Untuk memperkuat argumentasi, kata hubung atau
konjungsi dapat dimanfaatkan. Dalam konteks pengajuan pendapat tentang
kebijakan bahasa Asean itu, penulis menghubungkan argumentasi dengan
kata hubung pada kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut. Idealnya,
argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung seperti itu dapat
digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang
paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.
Carilah kata hubung yang lain pada teks tersebut atau bubuhkanlah kata hubung di posisi yang menurut kalian memungkinkan.
(4) Betulkah
eksposisi itu merupakan argumentasi satu sisi? Pada teks itu penulis
mengambil sisi setuju. Ia setuju akan dijadikannya bahasa Indonesia
sebagai bahasa Asean. Penulis lain dapat berposisi tidak setuju. Masalah
itu akan dibicarakan lebih jauh pada tugas 3 dan 4 berikut ini. Sebelum
masuk ke arah itu, dapatkah kalian menuangkan gagasan yang berpihak
pada sisi tidak setuju tentang akan dijadikannya bahasa Indonesia
sebagai bahasa Asean?
Tugas 3 Membaca Dualisme Argumentasi dalam Teks Eksposisi
Bacalah teks yang berjudul “Untung Rugi Perdagangan Bebas” berikut ini. Setelah itu, kerjakan tugas-tugasnya!
Untung Rugi Perdagangan Bebas
1. Perdagangan
bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan dapat menguntungkan
atau merugikan negara yang bersangkutan. Dampak negatif kebijakan
politik negara di sektor ekonomi ini mudah kita temukan di Indonesia.
2. Perdagangan
luar negeri memang berperan penting untuk menciptakan penggunaan sumber
daya secara efisien. Setiap negara akan memproduksi barang
spesialisasinya dan produksi itu memberikan keunggulan mutlak untuk
meningkatkan pendapatan nasionalnya. Kenaikan pendapatan semacam itu
tidak akan diperoleh jika perdagangan antarnegara dibatasi.
3. Penjelasan
mengenai perdagangan bebas tidak hanya berkisar keunggulan mutlak,
tetapi juga keunggulan komparatif. Sebagai ilustrasi, Inggris dapat
memproduksi satu unit pakaian dalam satu tahun dengan tenaga 100 orang
buruh dan satu unit anggur dengan tenaga 120 buruh. Sementara itu,
Portugal hanya memerlukan 90 orang buruh untuk satu unit pakaian dan 80
orang buruh untuk satu unit anggur.
4. Dalam
ilustrasi itu, Portugal memiliki keunggulan mutlak dalam dua barang
tersebut. Namun, Inggris dan Portugal masih akan mendapatkan untung
apabila mereka memiliki hubungan perdagangan. Portugal lebih beruntung
jika memproduksi anggur dan Inggris tidak terlalu merugi jika
memproduksi pakaian. Dengan memproduksi barang yang unggul secara
komparatif, dua
negara itu dapat meraih untung. Dengan menekankan keuntungan
spesialisasi dan pertukaran, perdagangan internasional meningkatkan
efisiensi, perolehan laba dan standar hidup, serta jumlah komoditas yang
tersedia.
5. Di
sisi lain, gerakan proteksionisme tetap menentang teori pasar bebas.
Pendukung perdagangan bebas sering dicap sebagai kelompok neoliberalis,
kapitalis, dan pro-barang impor atau pro-asing. Pemerintah diminta tidak
terlalu liberal agar kesejahteraan nasional meningkat. Dalam hal ini,
pemerintah Indonesia terbukti membuat neraca perdagangan makin
tidakberimbang. Pertumbuhan ekspor lebih rendah daripada impor.
Indikatornya terlihat dari rendahnya rata-rata bea masuk barang impor ke
Indonesia.
6. “Saat
ini bea masuk barang impor yang diterapkan pemerintah rata-rata 6,8
persen,” kata seorang peneliti ekonomi Indonesia. Ekonom itu
membandingkan Indonesia dengan negara lain, seperti Cina yang telah
mematok tarif bea
masuknya rata-rata 10 persen. Politik antidumping Indonesia sangat lemah sehingga kinerja impor meningkat dan kinerja ekspor menurun.
7. Penerapan
perdagangan bebas masih perlu kita pertimbangkan lebih berhati-hati di
Indonesia. Selama dampak negatif belum dapat terukur, Indonesia tidak
dapat diharapkan memperoleh untung dari perdagangan bebas. Kerugian
negara akan sangat besar ketika kita salah langkah menerapkan
perdagangan bebas.
(Diambil dari berbagai sumber, terutama Sinar Harapan, 17 Oktober 2012)
(1) Berdasarkan
isi teks itu, tentukanlah apakah pernyataan-pernyataan berikut ini
benar (B), salah (S), atau tidak terbukti benar salahnya (TT) dengan
membubuhkan tanda centang (√) pada pilihan kalian. Untuk menentukan
jawaban, kalian tidak perlu berpedoman pada pengetahuan umum atau
pengetahuan yang telah kalian miliki, tetapi kalian tetap bisa
berpedoman pada informasi yang diberikan dalam teks tersebut.
No.
|
Pernyataan
|
B
|
S
|
TT
|
1.
|
Politik perdagangan Indonesia sangat liberal.
|
|
|
|
2
|
Negara Cina sangat protektif.
|
|
|
|
3
|
Inggris adalah pengekspor anggur.
|
|
|
|
4
|
Portugal adalah pengimpor produk pakaian.
|
|
|
|
5
|
Kinerja ekspor Indonesia makin kuat.
|
|
|
|
6
|
Setiap negara memiliki produk unggulan.
|
|
|
|
7
|
Perdagangan bebas tidak cocok untuk negara berkembang.
|
|
|
|
8
|
Indonesia tidak ingin menerapkan politik antidumping.
|
|
|
|
9
|
Politik antidumping berhasil diterapkan di Eropa.
|
|
|
|
10
|
Perdagangan antarnegara dibatasi untuk menghemat sumber daya.
|
|
|
|
(2) Teks
tersebut bukan merupakan teks eksposisi yang ideal dalam hal dualism
argumentasi yang disampaikan. Dualisme itu dapat dilihat dari judulnya
“Untung Rugi Perdagangan Bebas” dan konjungsi di sisi lain (paragraf 5),
yaitu sisi keuntungan dan sisi kerugian.
(3) Pada
tugas 2 nomor (4) telah dinyatakan bahwa eksposisi adalah argumentasi
satu sisi. Selain dari judulnya dan konjungsi yang ditunjukkan pada soal
nomor
(1) itu, tunjukkan bukti-bukti lain bahwa teks di atas mengandung dua sisi argumentasi.
Untuk
memudahkan kalian, berikut ini diberitahukan sebagian bukti itu,
seperti yang terlihat pada bagian yang dicetak tebal pada
kalimat-kalimat yang diambil dari teks tersebut. Dalam mencari
bukti-bukti yang lain tersebut, kalian dapat berdiskusi secara kelompok
yang terdiri atas tiga atau lima orang.
(a) Perdagangan bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan dapat menguntungkan atau merugikan negara yang bersangkutan.
(b) Di
sisi lain, gerakan proteksionisme tetap menentang teori pasar bebas.
(Yang dimaksud gerakan proteksionisme versus teori pasar bebas). Akan
tetapi, perlu dicatat bahwa memang betul penulis teks di atas lebih
condong ke sisi yang menyatakan perdagangan bebas itu merugikan.
(4) Jelaskan prinsip manakah yang dianut Indonesia. Setuju atau tidak setujukah kalian dengan perdagangan bebas?
Tugas 4 Mengeksplorasi Isi Teks "Untung Rugi Perdagangan Bebas"
Kerjakan tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk!
(1) Untuk mengeksplorasi lebih jauh teks “Untung Rugi Perdagangan Bebas”
tersebut,
buatlah dua kelompok diskusi untuk membahas isinya. Kelompok yang
pertama adalah kelompok yang setuju dengan perdagangan bebas dan
kelompok yang kedua adalah kelompok yang tidak setuju dengan perdagangan
bebas.Identifikasilah
kecenderungan yang mendukung sisi ekonom, politisi, dan buruh/pekerja?
Buatlah argumentasi untuk tiap-tiap kelompok itu!
Ekonom:
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
|
Politisi:
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ....
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
|
Buruh/pekerja:
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
|
(2) Berdasarkan dua kelompok argumentasi itu, buatlah dua teks eksposisi.
Kelompok
yang pertama condong ke sisi setuju dan kelompok kedua condong ke sisi
tidak setuju. Ingat bahwa diterima atau tidaknya pendapat setiap
kelompok bergantung pada kuat atau tidaknya argumentasi yang
disampaikan. Ikutilah
formulasi berikut ini!
Untuk kelompok pertama:
Pernyataan pendapat
Menurut
prinsip-prinsip demokrasi, perdagangan bebas perlu dilaksanakan untuk
meningkatkan perekonomian dunia. Perdagangan bebas sangat
menguntungkan dari berbagai aspek.
|
Argumentasi
Dari
aspek ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ...
|
Penegasan Ulang Pendapat
Jelaslah
bahwa ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ...
|
Untuk kelompok kedua:
Pernyataan pendapat
Untuk
mendorong pertumbuhan produksi dalam negeri, perdagangan bebas tidak
perlu dilaksanakan. Perdagangan bebas sangat merugikan dari berbagai
aspek.
|
Argumentasi
Dari
aspek ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
|
Penegasan Ulang Pendapat
Jelaslah
bahwa ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
|
Tugas 5 Mengurutkan Paragraf dalam Teks Eksposisi
Kalian
sudah mengetahui bahwa teks eksposisi digunakan untuk mengajukan
pendapat atau mengusulkan sesuatu. Pada tugas ini, kalian akan membangun
teks eksposisi dengan tujuan tersebut. Untuk itu, ikutilah petunjuk
yang diberikan pada setiap nomor!
(1) Teks
yang berjudul “Pemimpin Sosial dan Politik Tidak Harus Mempunyai
Pendidikan Formal yang Tinggi”. Paragraf-paragraf pada teks tersebut
sengaja dibalik-balik dan kalian diminta untuk mengurutkannya. Sebelum
melakukannya, bacalah terlebih dahulu teks tersebut dengan saksama.
Ingatlah kembali bahwa struktur teks eksposisi adalah pernyataan
pendapat (tesis)^argumentasi^pernyataan ulang pendapat.
Gambar 3.6 Einstein sebagai contoh orang terkemuka
Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/66/Einstein_1921_by_F_Schmutzer.jpg
Pemimpin Sosial Dan Politik Tidak Harus Mempunyai
Pendidikan Formal Yang Tinggi
1. Betul
bahwa pendidikan formal memberikan banyak manfaat kepada para calon
pemimpin atau calon orang terkemuka, tetapi pelajaran yang mereka
peroleh dari pendidikan formal tidak selalu dapat diterapkan di
masyarakat tempat mereka menjadi pemimpin atau menjadi orang terkenal di
kemudian hari. Kenyataan bahwa di sekolah dan di perguruan tinggi,
orang hanya “mempelajari” teori, sedangkan di masyarakat, orang
betul-betul belajar untuk hidup melalui beraneka ragam pengalaman.
Pengalaman semacam inilah yang menghasilkan orang-orang terkemuka,
termasuk pemimpin sosial dan politik. Orang-orang terkemuka dan
pemimpin-pemimpin itu lahir dari hal-hal yang mereka pelajari di
masyarakat.
2. Sudah
diketahui oleh semua orang bahwa pendidikan formal itu penting. Akan
tetapi, apakah seseorang akan menjadi pemimpin sosial atau pemimpin
politik yang bagus pada kemudian hari tidak selalu ditentukan
oleh pendidikan formalnya. Diyakini bahwa pengalaman juga menjadi faktor penentu untuk menuju kesuksesan.
3. Dengan demikian, jelaslah bahwa melalui pendidikan formal orang hanya mempelajari
cara belajar, bukan cara menjalani hidup. Meskipun pendidikan formal
diperlukan, pendidikan formal bukan satu-satunya jalan yang dapat
ditempuh oleh setiap orang untuk menuju ke puncak kesuksesannya.
4. Sekadar
menyebut contoh orang terkemuka atau pemimpin sosial dan politik, kita
dapat menunjuk beberapa nama. Almarhum Adam Malik, konon ia hanya
menyelesaikan jenjang pendidikan dasar tertentu, diangkatmenjadi
Wakil
Presiden Indonesia bukan karena pendidikan formalnya, melainkan karena
kapasitas yang ia dapatkan dari belajar secara otodidak. Almarhum Hamka
adalah contoh pemimpin lain yang lahir dari caranya belajar sendiri. Ia
juga menjadi pemimpin agama dan sastrawan terkenal sekaligus karena
pengalaman belajar pribadinya, bukan karena pendidikan formalnya yang
tinggi. Bahkan, Einstein tidak mempunyai reputasi pendidikan formal yang
bagus, tetapi melalui usahanya untuk belajar dan melakukan penelitian
sendiri di masyarakat, ia terbukti menjadi ahli fisika yang sangat
termasyhur di dunia. (Diadaptasi dari Kiat Menulis Karya Ilmiah dalam
bahasa Inggris, 2003: 61--62)
(2) Setelah
kalian memahami isi teks tersebut, tentukan urutan yang terbaik dengan
memilih (a), (b), (c), (d), atau (e) di bawah ini.
(a) 1-2-3-4
(b) 2-1-3-4
(c) 3-1-2-4
(d) 4-1-2-3
(e) 2-1-4-3
(3) Tulis ulanglah urutan paragraf-paragraf tersebut sehingga kalian mendapatkan teks eksposisi yang bagus.
(4) Bacalah paragraf 4 itu sekali lagi. Paragraf itu berisi argumentasi. Jelaskan fungsi juga pada kalimat Ia juga
menjadi pemimpin agama dan sastrawan terkenal sekaligus karena
pengalaman belajar pribadinya, ... dan bahkan pada kalimat Bahkan,
Einstein tidak mempunyai reputasi pendidikan formal yang bagus, ...!
(5) Bacalah
juga paragraf 3 itu sekali lagi. Jelaskan fungsi dengan demikian pada
kalimat Dengan demikian, jelaslah bahwa melalui pendidikan formal orang
hanya mempelajari cara belajar, bukan cara menjalani hidup.
0 comments:
Post a Comment