Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membangun Teks
Prosedur Kompleks
Kegiatan 3 dimaksudkan sebagai
kegiatan mandiri bagi kalian. Artinya, secara mandiri kalian diminta untuk
membuat teks prosedur kompleks. Tema yang disarankan adalah “Proses Menjadi
Warga yang Baik”. Pada dasarnya, tata cara apa pun yang harus diikuti untuk
mencapai, mengerjakan, atau mengoperasikan sesuatu adalah proses yang dapat
diungkapkan ke dalam teks prosedur. Prosedur berada di sekitar kita apabila
kita berhadapan dengan layanan publik.
Tugas 1 Mencari Contoh Teks Prosedur tentang Menjalankan sebuah Pekerjaan
Kerjakan
sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor!
(1) Carilah teks prosedur kompleks tentang cara
mengerjakan sesuatu, cara mengoperasikan alat, atau cara membuat atau
menyelesaikan pekerjaan!
(2) Apabila teks yang kalian dapatkan itu belum
ideal dalam hal urutan langkah-langkah yang ada dan dalam hal ciri-ciri
kebahasaannya, betulkanlah teks itu agar teks itu benar-benar dapat menjadi
petunjuk bagi pihak lain untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki pada prosedur
tersebut!
Tugas 2 Memahami Teks Prosedur
tentang Pengurusan Visa
Kerjakan sesuai dengan petunjuk pada
setiap nomor!
(1) Perhatikan gambar visa di bawah ini. Visa
adalah surat keterangan (seperti kupon) yang diberikan kepada seseorang sebagai
izin tinggal di luar negeri untuk tujuan tertentu dalam jangka waktu tertentu,
misalnya
ketika siswa mengikuti program pertukaran antarsekolah di negara lain. Visa itu
dikeluarkan oleh negara yang akan dikunjungi oleh seseorang melalui kedutaan
besar yang berkedudukan di negara tempat tinggal orang
Gambar 2.7 Visa yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia
Sumber:
http://www.indonesiamatters.com/wp-content/uploads/visa-on-arrival-470x328.jpg
Pada dasarnya,
tata cara apa pun yang harus diikuti untuk mencapai, mengerjakan, atau mengoperasikan
sesuatu adalah
proses yang dapat diungkapkan ke dalam teks prosedur.
Gambar
2.8 Paspor yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Indonesia
Sumber: Dokumentasi Kemdikbud
(2) Untuk memperoleh visa, seseorang harus
mempunyai paspor terlebih dahulu.
Paspor adalah
buku kecil yang berisi foto dan informasi identitas diri seseorang. Paspor berfungsi sebagai KTP internasional.
Paspor dikeluarkan oleh kantor imigrasi yang ada hampir di setiap kota. Visa
ditempelkan pada paspor itu.
Carilah teks prosedur tentang cara mengurus
paspor di agen-agen perjalanan atau di internet. Setelah kalian mendapatkannya,
tirulah teks prosedur itu untuk membuat teks prosedur tentang cara mengurus
visa.
Tentukan
bagian tujuan dan bagian langkah-langkah yang ditempuh untuk menunjukkan
struktur teksnya. Untuk memudahkan pekerjaan kalian, buatlah bagan alir
terlebih dahulu. Jangan abaikan penggunaan konjungsi dan ciri-ciri kebahasaan
yang lain!
(3) Kumpulkanlah pekerjaan kalian pada nomor (1)
dan (2) di atas dalam stopmap sebagai arsip!
Tugas 3 Membuat Teks Prosedur tentang
Pengurusan Kartu Pelajar
Kerjakan
sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor!
(1) Buatlah teks prosedur kompleks tentang cara
mengurus kartu pelajar.
(2) Buatlah teks prosedur kompleks tentang cara
mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).
(3) Ceritakan pengalaman kalian tentang cara
mendirikan tenda untuk berkemah.
(4) Kumpulkanlah pekerjaan kalian pada nomor (1),
(2), dan (3) tersebut dalam stopmap sebagai arsip.
Tugas 4
Menemukan Teks Prosedur dalam Cerita Pendek
Kerjakan tugas
ini sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor!
(1) Untuk melaksanakan Tugas 4, kalian perlu
membaca cerita pendek (cerpen) yang diciptakan oleh Kuntowijoyo ini. Bacaan ini
tersedia di buku kumpulan cerpen atau di media internet. Sebelum kalian memulai
membaca cerpen,
perhatikan
pernyataan berikut!
(a) Apa tema cerpen ini?
(b) Siapakah tokoh utama dan bagaimana
karakternya?
(c) Di manakah peristiwa yang diceritakan ini
terjadi?
(d) Bagaimanakah alur cerita atau urutan
kejadiannya?
Rt 03 Rw 22, Jalan Belimbing Atau
Jalan “Asmaradana”
Karya Kuntowijoyo
Ada
tragic sense of life, ada comic sense of life. Mereka yang menganggap
hidup sebagai tragedi, memandang dunia serba suram, diwakili oleh teman saya
Nurhasan. Dia yang tinggi akan melonjok sedikit dan mencapai langit-langit
kamar tamu rumah bertingkat yang kami banggakan, “Lha betul to, Perumnas itu,
ya, begini. […]
Semua setuju.
Jadilah saya Pak RT. Maka Indonesia punya Ketua RT berijazah S3 dari universitas papan atas di Amerika. Dan
Ibu Pertiwi punya pengganti Pak RT, istri saya, lulusan universitas Kota New York.
Sekali-sekali rapat bulanan RT saya pimpin, sekali-sekali istri saya.
Test-case yang
pertama apakah doktor luar negeri bisa jadi Ketua RT ialah mengurus perkara Pak
Dwiyatmo dan Said Tuasikal. [...]
Damailah RT,
damailah Indonesia! Seminggu kemudian Pak Dwiyatmo berdua pulang. Tapi, apa
yang terjadi? Petugas Siskamling yang menjemput jimpitan beras mengatakan bahwa
mereka mendengar suara “aneh” di rumah (tepatnya di kamar)
Pak Dwiyatmo.
Siang hari Pak Dwiyatmo menggergaji keranda itu dan menjadikannya meja-kursi.
Ini saya tahu karena saya datang untuk mengunjungi mereka yang temanten baru.
Saya juga tahu yang lain. Istri baru itu sedang memotong-motong kain putih
calon kain kafan Pak Dwiyatmo. “Ya, itulah yang terjadi,” kata Pak Dwiyatmo
membenarkan
pikiran saya. Lho! Saya sembunyikan keheranan bahwa dia tahu pikiran saya. Seminggu kemudian Said datang ke rumah.
“Coba, Bapak. Kami sedang mau tidur, tiba-tiba dari kamar sebelah, kami
mendengar suara-suara. Ah, beta malu mengatakannya.” Sementara itu, petugas
Siskamling melaporkan bahwa suara “aneh” itu pindah ke kamar tamu yang
berdempetan dengan kamar tidur di rumah sebelah. Klop! Saya mencoba menyarankan Said untuk
melapisi dinding-dinding dengan gipsum yang kedap suara. “Ala, Bapak ini
bagaimana. Kalau beta kaya pasti sudah menyewa rumah di luar Perumnas”.
Istrinya menyambung, “Maaf, kalau kata-kata suami saya menyinggung Bapak.” Saya
usul, “Kalau begitu, bagaimana kalau kamar tamu diubah jadi tempat tidur?”
Katanya, “Ya, besoknya lagi Bapak akan menyarankan kami tidur di halaman.” Lagi
istrinya memintakan maaf suaminya. Kemudian lain hari keluarga Said pergi lagi,
meninggalkan surat. “Tolong beri tahu beta kalau tetangga sebelah sudah
dipanggil Allah.”
Lain dari
biasanya, pagi-pagi saya dapat pergi berjamaah ke masjid. Di sana saya bertemu
Pak Dwiyatmo. Subhanallah! Saya terkejut. Ia menoleh dan berkata, “Betul saya
Dwiyatmo.” Katanya lagi, “Saya berdosa, saya khilaf, saya bertaubat.” Ia melanjutkan sambil sama-sama jalan pulang,
“Orang hidup ini harus seperti ikan. Ia
berenang-renang
di laut, tapi tak pernah jadi asin.” Saya sedang berpikir mungkin sudah waktu
untuk mencari Said dan minta dia kembali ke Jalan “Asmaradana”, ketika
orang-orang Siskamling mengatakan bahwa suara-suara “aneh” itu berjalan terus. Itukah “berenang-renang”? Wallahualam. Saya
mau menegur Pak Dwiyatmo, tetapi rasanya tidak pas. Menyuruh keduanya berunding
untuk menyelesaikan perseteruan diam-diam itu, jangan-jangan malah jadi
perseteruan terbuka. Jadi saya hanya bagaimana-bagaimana sendiri.
Walhasil, saya
gagal jadi Ketua RT, gagal mendamaikan Pak Dwiyatmo dan Said. Saya, doktor ilmu
politik berijazah luar negeri! Entah apa yang akan saya katakan pada Said kalau
kebetulan ketemu di kampus. Saya juga menghindar setiap mau ketemu orang yang
saya persangkakan dari Ambon, nyata atau khayalan, hidup atau mati, di mana
saja. Saya sangat malu. Leiriza, Luhulima, Tuhuleley, Patirajawane, Raja Hitu,
sepertinya semua berwajah Said Tuasikal. Saya juga gagal memahami Pak Dwiyatmo.
Saya sudah pergi ke empat benua untuk belajar, riset, seminar, dan mengajar.
Tetapi, bahkan tentang tetangga saya, Pak Dwiyatmo, saya tidak tahu apa-apa.
Pak Dwiyatmo, Pak Dwiyatmo. Manusia itu misteri bagi orang lain. Tiba-tiba saya merasa bodoh, sangat bodoh. (Sumber: Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2005
Jalan Asmaradana belimbing-atau-jalan-asmaradana/)
(2) Setelah kalian membaca cerpen tersebut, coba
ceritakan ulang berbagai kejadian yang
dialami oleh tokoh cerita. Dalam cerita itu, terdapat peristiwa seorang ketua
RT yang ditokohkan itu menerima berbagai keluhan dari warganya dan memberi
saran untuk menyelesaikan keluhan.
(3) Setelah kalian menceritakan ulang peristiwa
tentang perilaku tokoh cerita dalam cerpen itu, buatlah teks prosedur kompleks
yang berjudul “Langkah Ketua RT Menangani Masalah Warga”.
Ingatlah
selalu bahwa teks prosedur berisi langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan. Untuk itu, kalian perlu menyatakan terlebih dahulu apa yang
diharapkan oleh tokoh cerita itu dari kepemimpinan warga di lingkungan RT.75
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
Langkah Ketua RT dalam Menangani Masalah Warga
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ...
... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ...
... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ...
... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ...
... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ...
... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ...
... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ...
... ...
|
Sebelum
pelajaran ini berakhir, kalian perlu menyelesaikan tugas tambahan membaca buku.
Budaya
0 comments:
Post a Comment