Sunday, November 24, 2013

PENILAIAN KELAS (BAB VI PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN KELAS)

Penilaian kelas menghasilkan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik yang dapat digunakan antara lain:
(1) perbaikan (remedial) bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan,
(2) pengayaan bagi peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu yang disediakan,
(3) perbaikan program dan proses pembelajaran,
(4) pelaporan, dan
(5) penentuan kenaikan kelas.

A.Pemanfaatan Hasil Penilaian

1.Bagi peserta didik yang memerlukan remedial Guru harus percaya bahwa setiap peserta didik dalam kelasnya mampu mencapai kriteria ketuntasan setiap kompetensi, bila peserta didik mendapat bantuan yang tepat. Misalnya, memberikan bantuan sesuai dengan gaya belajar peserta didik pada waktu yang tepat sehingga kesulitan dan kegagalan tidak menumpuk. Dengan demikian peserta didik tidak frustasi dalam mencapai kompetensi yang harus dikuasainya. Remedial dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru kelas, atau oleh guru lain yang memiliki kemampuan memberikan bantuan dan mengetahui kekurangan peserta didik. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri, kemudian dilakukan penilaian dengan cara: menjawab pertanyaan, membuat rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas mengumpulkan data. Waktu remedial diatur berdasarkan kesepakatan antara peserta didik dengan guru, dapat dilaksanakan pada atau di luar jam efektif. Remedial hanya diberikan untuk indikator yang belum tuntas.

2. Bagi peserta didik yang memerlukan pengayaan Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum. Peserta didik yang berprestasi baik perlu mendapat pengayaan, agar dapat mengembangkan potensi secara optimal. Salah satu kegiatan pengayaan yaitu memberikan materi tambahan, latihan tambahan atau tugas individual yang bertujuan untuk memperkaya kompetensi yang telah dicapainya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah nilai peserta didik pada matapelajaran bersangkutan. Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik pada atau di luar jam efektif. Bagi peserta didik yang secara konsisten selalu mencapai kompetensi lebih cepat, dapat diberikan program akselerasi.


3. Bagi Guru Guru dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan program dan kegiatan pembelajaran. Misalnya, guru dapat mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk memberikan bantuan optimal kepada kelas dalam mencapai kompetensi yang telah ditargetkan dalam kurikulum, atau guru harus mengulang pelajaran dengan mengubah strategi pembelajaran, dan memperbaiki program pembelajarannya. Oleh karena itu, program yang telah dirancang, strategi pembelajaran yang telah disiapkan, dan bahan yang telah disiapkan perlu dievaluasi, direvisi, atau mungkin diganti apabila ternyata tidak efektif membantu peserta didik dalam mencapai penguasaan kompetensi. Perbaikan program tidak perlu menunggu sampai akhir semester, karena bila dilakukan pada akhir semester bisa saja perbaikan itu akan sangat terlambat.

4. Bagi Kepala Sekolah Hasil penilaian dapat digunakan Kepala sekolah untuk menilai kinerja guru dan tingkat keberhasilan siswa.

B.Pelaporan Hasil Penilain Kelas
1.   Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik 

Kurikulum berbasis kompetensi dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah, di mana peran-serta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas publik. Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dibuat sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada wali peserta didik, komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya. Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi dan sarana kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik bagi kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan sekolah.
Pelaporan hasil belajar hendaknya:

• Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik

• Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan akurat.

• Menjamin orang tua akan diberitahu secepatnya bilamana anaknya bermasalah dalam belajar

2. Bentuk Laporan Bentuk laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif dan kualitatif. Informasi data kuantitatif disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang peserta didik mendapat nilai 6 pada mata pelajaran matematika. Baik peserta didik maupun orang tua yang kurang memahami makna angka tersebut dapat berkonsultasi dengan guru dan melihat buku nilai. 
        Hal ini perlu dilakukan agar orang tua dapat menindaklanjuti apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang aritmetika, aljabar, geometri, statistika, atau hal lain. Agar peran serta masyarakat semakin meningkat, bentuk laporan harus disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif (memuat catatan guru) sehingga “profil” atau tingkat kemajuan belajar peserta didik mudah terbaca dan dapat dipahami oleh orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) lainnya. Dengan demikian dari laporan tersebut, orangtua dapat mengidentifikasi kompetensi apa saja yang belum dimiliki anaknya. Berdasarkan laporan tersebut, orangtua/wali dapat menentukan jenis bantuan apa yang diperlukan anaknya, sedangkan di pihak anak, yang bersangkutan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek mana yang perlu ditingkatkan. Isi Laporan Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai berikut;

• Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik, sosial dan emosional?

• Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?

• Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?

• Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan mengembangkan anak lebih lanjut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan kepada orang tua hendaknya;

• Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

• Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak.

• Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak.
• Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum.
• Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.


Buku Nilai 

Buku nilai adalah merupakan rekap kemajuan belajar peserta didik dalam kurun waktu 1 semester.
      Buku nilai ini berisi informasi tentang pencapaian kompetensi siswa untuk tiap sub kompetensi. Buku nilai disajikan dalam bentuk yang rinci, berisi nilai semua sub kompetensi dalam tiap aspek agar guru dapat melakukan kontrol tentang hal-hal mana yang telah dikuasai oleh siswa atau sebaliknya. 
          Hal ini sangat diperlukan sebagai bahan pembinaan kepada siswa dan masukan bagi orang tua agar dapat meningkatkan kinerjanya. Untuk model buku nilai, sekolah dapat menetapkan sendiri sesuai kebutuhan, asal dapat menggambarkan pencapaian kompetensi siswa untuk tiap sub kompetnsi (contoh model buku nilai dapat dilihat pada lampiran) Nilai yang ditulis pada buku nilai merupakan rekap nilai untuk tiap subkompetensi dari setiap aspek yang dapat diperoleh tidak hanya dari nilai ulangan harian melainkan dapat juga diperoleh dari hasil pengamatan selain proses pembelajaran berlangsung, nilai tugas perseorangan maupun kelompok. Rata-rata nilai subkompetnsi dalam tiap aspek akan menjadi nilai pencapaian kompetensi untuk aspek tersebut. Sementara rata-rata nilai aspek akan menjadi nilai raport.

CONTOH FORMAT BUKU NILAI

MATA PELAJARAN : Bahasa Inggris
KELAS/SEMESTER :
TAHUN PELAJARAN :


   NO
NAMA
Mendengarkan
Berbicara
Membaca
Menuli
UH 1
UH2
UH3
...
NR
UH1

UH3
...
NR
UH1
OH2 UH3
...
NR
UH1
UH2
UH3
 ...
NR
1
Riri




















2
Toto


































































* NR = nilai rata-rata KD untuk setiap aspek penilaian yang akan dimasukkan pada rapor


4. Rapor
Rapor adalah laporan kemajuan belajar peserta didik dalam kurun waktu satu semester. Laporan prestasi matapelajaran, berisi informasi tentang pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Laporan disajikan tidak serinci buku nilai, namun cukup disajikan dengan 1 (satu) nilai untuk setiap mata diklat. Agar orang tua paham betul dengan nilai yang diperoleh anaknya, maka buku nilai perlu dilengkapi dengan catatan guru tentang pencapaian kompetensi siswa.

Untuk model rapor, masing-masing sekolah boleh menetapkan sendiri model rapor yang dikehendaki asalkan menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik pada setiap matapelajaran yang diperoleh dari ketuntasan subkompetnsinya. (Contoh model rapor beserta petunjuk pengisiannya lihat lampiran 2).
Nilai pada rapor merupakan gambaran kemampuan peserta didik, karena itu kedudukan atau bobot nilai harian dan nilai sumatif (nilai akhir program) sama. Nilai sumatif (nilai akhir semester atau tahun) merupakan nilai ulangan dari beberapa (SK, subkompetnsi, dan Indikator), di setiap akhir semester atau akhir tahun. Untuk mendapatkan nilai akhir semester dapat diperoleh dari buku nilai setiap peserta didik (lihat contoh).
5. Penentuan Kenaikan Kelas
Apabila kegiatan penilaian kelas dilakukan secara berkesinambungan sehingga tindakan perbaikan dan pengayaan diberikan saat dini dan tepat waktu diharapkan tidak ada anak yang tidak mencapai kompetensi yang ditargetkan walaupun dengan kecepatan dan gaya belajar yang berbeda satu dengan lainnya.  Kalau setiap anak bisa dibantu secara optimal sesuai dengan keperluannya mencapai kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada anak yang tidak naik kelas (automatic promotion).  Namun apabila karena alasan yang kuat, misalnya, karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin bisa berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan, maka hasil penilaian kelas bisa menjadi dasar peserta didik tersebut tinggal kelas.
Automatic promotion, adalah semua indikator, hasil belajar (HB), sub kompetensi (subkopetensi), dan kompetensi  suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka peserta didik dianggap telah layak naik ke kelas berikutnya. Jika peserta didik masih belum menuntaskan indikator, HB, dan subkompetensi, pada lebih dari 3 matapelajaran sampai batas akhir tahun ajaran, maka peserta didik tersebut harus mengulang di kelas yang sama.
Untuk memudahkan administrasi maka peserta didik yang tidak naik kelas diharapkan mengulang semua matapelajaran beserta SK, subkompetensi, HB dan indikatornya dan sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, SK, subkompetensi, HB, dan indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya apabila nilai mata pelajaran yang telah tuntas mendapat nilai jelek.

 
 DAFTAR PUSTAKA
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Portfolios Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd. Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996).

Project Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd. Forster, Margaret, dan Masters, G. (1998).

Product Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd. Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996).

Performance Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd. Forster, Margaret, dan Masters, G. (1999).

Paper amd Pen Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd. Gronlund, E. Norman. (1982).

Constructing Achievement Tests. London: Prentice Hall. Hill, B.C., dan Ruptic, C.A. (1994).

Practical Aspects of Authentic Assessment: Putting the Pieces Together. Norwood: Christopher-Gordon Publishers, Inc. Linn, R.L., dan Gronlund, N.E. (1995).

Measurement and Assessment in Teaching. New Jersey: Prentice Hall. Popham, W.J. (1995) Classroom Assessment, What Teachers Need to Know. Boston: Allyn & Bacon


0 comments:

LINKS FROM ME (2)

GESKRIPSI


BLOG INI DIBANGUN OLEH GURU YANG INGIN MEMPERCEPAT ALUR INFORMASI DALAM IMPLEMENTYASI KURIKULUM 2013 KARENA ITU MOHON DO'A RESTU DAN MOTIVASI
Powered by Blogger.